Friday, February 22, 2008

Rest job


BELALANG HIJAU

Seekor belakang mengangkat kedua kali depannya, dengan setengah menoleh ke arah langit langit sebuah bangunan tua.
"inilah senjataku yang siap menepis segala bahaya yang menyerang kepadaku". Sang Belakang hijau berkata pada dirinya dengan penuh keyakinan.
Dengan hentakan yang kuat, dua kaki belakangnya telah melontarkan tubuh kurus yang hijau itu ke angkasa ruangan besar rumah tua.

"Bahaya takkan mengancam datang dari buritanku!". Belalang itu berkata pada dirinya dengan penuh keyakinan, seolah hendak menunjukkan bahwa bahaya yang datang dari belakangnya akan sirna dengan tendangannya.

Namun keyakinan sang belalang mulai berubah menjadi kepasrahan yang lekat. Saat yang dia banggakan tidak dapat dia andalkan.

Melayang di udara tidaklah seindah keyakinannya, ketika belakang sadar dia sudah berada dalam benang benang yang berkilauan diterpa cahaya lampu.

"Akankah aku mati di sini karena haus dan lapar yang meraja!?". Rasa pasrah yang kentat telah menghantarkan kenistaan sang belalang dalam jeratan jaring yang telah ditinggalkan sang pembuatnya.


Sagonda, 052007|Hammer|permulaan|after see the under "michel yoeh"ground|

No comments:

Jazzindo