Tahi Lalat Diterpa Cahaya Lilin
Kau yang diperuntukkan buatku
Tiada kutahu apa yang kau laku
Aku disini hanya termangu
Tak tahu apa yang harus ku laku
Untuk mencari tahu tentangmu
Aku menyukai kamu
Apakah begitu juga denganmu
Aku tak tahu
Kita hanya sekali bertemu
Dalam suasana tak berlampu
Tiada masa buatku
Untuk dapat merayumu
Hingga kini diriku
Telah membuyar akan parasmu
Yang lekat diingatanku
Hanya tahi lalat di pipimu
Oh… Dikau yang diperuntukkan buatku
Akankah jadi milikku.
Hammer, Sagonda Lestari,
Midnight 4 August 2008