Wednesday, April 22, 2009

Perpisahan dan Persatuan

Fusi dan Difusi


Fusi merupakan suatu peristiwa penggabungan dua unsur, atau suatu teori dalam bidang ilmu kimia, yaitu penggabungan inti atom. Peristiwa penggabungan dua inti atom memerlukan tenaga yang luar biasa dahsyat, sehingga dikatakan bahwa reaksi fusi hanya terjadi di matahari.

Sedangkan Difusi merupakan suatu peristiwa pemisahan atau pembelahan satu unsur menjadi beberapa bagian, peristiwa pemisahan inti ataom menjadi beberapa bagian ini menghasilkan tenaga yang kuat namun tidak sekuat keperluan tenaga untuk terciptanya peristiwa penggabungan atau reaksi Fusi.

Contoh peristiwa Difusi ialah bom. Rangkaian atom memisah sehingga mengasilkan ledakan yang bisa menghancurkan. Dan tenaga untuk menciptakan peristiwa pemisahan inti atom tidak memerlukan tenaga besar dibandingkan untuk menciptakan peristiwa penggabungan. Atau untuk mendapatkan sesuatu yang bersar perlu tenaga besar dan sesuatu yang tidak terlalu besar memerlukan tenaga yang tidak terlalu besar pula.

Secara mudah dapat di pahami pada kehidupan sehari-hari, yaitu seperti memecah kelereng. Tenaga yang kita perlukan adalah sebesar beban yang melebihi daya tahan kelereng. Dengan demikian kelereng itupun terpisah-pisah, dengan kata lain pecah.

Kemudian pecahan kelereng kembali disatukan untuk membentuk kembali kelereng yang bulat atau pun kepingan kacanya tidak terpisah-pisah lagi. Tentunya hal ini akan sangat sulit, karena tenaga yang akan digunakan cukup besar. Caranya ialah dikembalikan ketempat dimana kelereng itu dibentuk. Pecahan kelereng dilebur dengan panas ribuan kalor dan kemudian dicetak ulang.

Secara sederhana tenaga yang diperlukan ialah modal, pertama hanya sebuah palu dan kekuatan menghentakkan palu tersebut ke atas kelereng. Dan untuk menyatukannya lagi diperlukan tunggu pembakar, bahan bakar untuk menciptakan kalor yang tinggi.

Itulah hukum alam yang sudah ada dan selalu bekerja, sehingga dapat dikatakan bahwa perceraian atau pemisahan lebih mudah dibandingkan usaha penyatuan atau penggabungan.

Prinsif ekonomi mengatakan bahwa dengan modal sekecil mungkin untuk memperoleh keuntungan sebesar mungkin. Namun alam sudah memberikan pembelajaran dengan adanya reaksi fusi dan difusi tadi, sehingga bahwa hal itu sangat tidak mungkin, hanya saja tinggal pilihan atau pemanfaatan modal apa yang sudah tersedia untuk di gunakan tanpa menambah kekurangan modal yang belum tersedia atau belum cukup. Bagaimanapun juga untuk memperoleh keuntungan yang besar akan memerlukan modal yang besar juga.

Contoh kasus ialah dua orang pembuat tempayan tanah, sebut saja si A dan si B. Si A membuat tempayan dengan tanah dari tanah di kedalaman 1 meter misalkan waktu yang terpakai untuk mengambil tanah dibawah 1 meter adalah 1 hari. Kemudian menjadi sebuah tempayan dalam 3 hari, yaitu membentuk, mencari kayu bakar dan membakar tempayan. Kemudian terjual dengan harga misalkan 1000. kesimpulannya 4 hari untuk 1000.

Selanjutnya Si B, membuat tempayan dengan tanah dari tanah di kedalaman 2 meter misalkan waktu yang terpakai untuk mengambil tanah dibawah 2 meter adalah 2 hari. Kemudian menjadi sebuah tempayan dalam 4 hari, yaitu membentuk, menjemur, mencari kayu bakar dan membakar tempayan. Kemudian terjual dengan harga misalkan 2000. kesimpulannya 6 hari untuk 2000.

Dari dua kasus diatas Si B mengusahakan agar tempayan berkualitas baik daripada tempayan Si A, dengan kata lain nilai yang lebih besar dibandingkan nilai tempayan Si A. Namun Si B memerlukan hari yang lebih banyak dibandingkan tempayan Si A.

Hal ekonomi tidaklah segamlang tersebut diatas tentunya masih terkait dengan strategi dan usaha pemaksimalan keuntungan dengan dengan modal yang ada. Namun disini cukup menyatakan bahwa sesuatu yang hasilnya besar diperlukan tenaga atau modal yang besar. Seperti halnya jika Si A ingin melebihi hasil si B, dengan menghasilkan 2 tempayan di hari ke 4 sehingga percepatannya dengan menambah tenaga agar kualitasnya tetap bernilai 1000 namun dengan jumlah lebih banyak.

Dalam kehidupan sosial sebenarnya telah dicontohkan dengan adanya reaksi fusi dan difusi, seperti hubungan perkawinan atau yang sejenisnya. Perceraian akan mudah terjadi dibandingkan persatuan atau perkawinan.

Hal sederhananya ialah dengan membandingkan biaya yang digunakan untuk proses pernikan dengan biaya untuk proses perceraian. Selain itu dalam akad pernikahan seorang pria memerlukan kekuatan hati yang besar disbanding kata cerai yang kadang hanya terlontar bergitu saja.

Contoh selanjutnya ialah seperti 2 pasang suami istri yang keduanya mendapat berita pada masing-masing salah satu pasangannya bahwa ada perselingkuhan. Pasangan pertama mengambil tindakan cerai, sedangkan pasangan yang kedua berusaha bertahan dengan terlebih dahulu mencari kebenarannya. Dalam proses mencari kebenaran, tentunya akan memerlukan tenaga dan waktu sampai berita tersebut di ketahui kebenarannya. Kemudian jika seandainya berita tersebut benar dan pasangan kedua tetap bertahan, tentunya salah satunya memerlukan kebesaran hati dan menerima penderitaan mental. Hal ini merupakan tenaga yang lebih besar untuk mempertahankan persatuan hubungan, dibandingkan pasangan pertama yang cukup hanya mendengar dan mengambil tindakan perceraian.

Dengan demikian tidak dipungkiri bahwa suatu peristiwa penggabungan dalam bentuk apapun yang terjadi di alam akan memerlukan tenaga atau modal yang besar sehingga memperoleh hasil yang besar, dibandingkan proses dalam peristiwa pemisahan atau usaha untuk hasil yang kecil.


Kota Apam, April 2009

Pearlsky East


2 comments:

Takau said...

cinta tidak dapat pakae hukum ekonomi bos ae.
boleh-boleh.

Hammer Bachout said...

Memang sepertinya tidak ada hal besar dari hal kecil jika kita benar2 memikirkannya. kecuali suatu keajaiban dari Zat yang Maha Kuasa.
hal kecil menjadi besar memerlukan proses yang besar usahanya sehingga diakumulasikan segala usahanya itu menjadikan hal kecil itu besar.... begitukah Pearl?

Jazzindo